EUR/USD diperdagangkan dekat tertinggi hari Selasa sedikit di atas 1,0800 pada sesi Eropa hari Rabu. Pasangan mata uang ini tetap bergerak sideways untuk hari ketiga berturut-turut karena para investor menunggu data ekonomi makro utama dari Zona Euro dan Amerika Serikat (AS) yang kemungkinan akan menyuntikkan volatilitas ke dalam pasangan mata uang ini.
Di Eropa, data Indeks Harga Konsumen yang Diharmonisasi (Harmonized Index of Consumer Prices/HICP) pendahuluan Oktober dari Jerman dan enam negara bagiannya, dan dari Spanyol akan mengindikasikan apakah tekanan inflasi terus berada dalam target 2% European Central Bank (ECB).
Para ekonom mengestimasi IHK Jerman tumbuh pada laju yang lebih cepat 2,1% dari 1,8% pada bulan September, sementara inflasi di Spanyol diprakirakan tetap di bawah 2%.
Kecuali jika ada kejutan kenaikan yang besar, dampak data inflasi diprakirakan tidak terlalu signifikan terhadap keputusan suku bunga ECB dalam pertemuan kebijakan mendatang pada bulan Desember karena para pejabat melihat tekanan harga mereda lebih cepat dari yang diantisipasi oleh bank sentral.
Komentar terbaru dari para pengambil kebijakan ECB mengindikasikan bahwa mereka khawatir inflasi akan tetap rendah secara terus-menerus karena melemahnya pertumbuhan ekonomi. Para pelaku pasar khawatir terhadap prospek ekonomi Zona Euro.
Sementara itu, ketidakpastian menjelang pemilihan presiden AS terus berlanjut. Sementara jajak pendapat nasional mengindikasikan persaingan ketat antara mantan Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden saat ini Kamala Harris, para pedagang tampaknya memprakirakan kemenangan Trump, yang akan berdampak besar juga pada Zona Euro.
Trump telah menjanjikan tarif universal sebesar 10% untuk semua impor, kecuali yang dari Tiongkok, yang akan menghadapi tarif yang lebih besar. Ancaman tarif dapat berdampak signifikan pada sektor ekspor Zona Euro yang kuat. Perusahaan perbankan investasi Goldman Sachs memproyeksikan penurunan 1% dalam Produk Domestik Bruto (PDB) Zona Euro jika tarif universal 10% diberlakukan.
Dalam sesi Rabu, para investor juga akan fokus pada data PDB kuartal ketiga Zona Euro dan wilayah utamanya. Para pelaku pasar akan mencermati data pertumbuhan Jerman karena ekonomi terbesar di kawasan itu diprakirakan akan turun untuk kuartal kedua berturut-turut.
Sementara itu, PDB kuartal ketiga Prancis pendahuluan tumbuh pada laju seperti prakiraan 0,4%, lebih cepat dari 0,2% pada kuartal kedua tahun ini.
Intisari Penggerak Pasar Harian: EUR/USD Tetap Absen saat Rally Dolar AS Terhenti
- EUR/USD tetap absen karena rally Dolar AS (USD) tampaknya telah terhenti. USD menghadapi tekanan setelah data Lowongan Kerja JOLTS Amerika Serikat (AS) yang lemah untuk bulan September telah memperbarui kekhawatiran terhadap kesulitan di pasar tenaga kerja. Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, turun ke dekat 104,20.
- Data Lowongan Kerja hari Selasa menunjukkan lowongan kerja baru mencapai 7,443 juta, lebih rendah dari estimasi 7,99 juta dan rilis sebelumnya 7,861 juta. Lowongan kerja yang lemah mengindikasikan permintaan tenaga kerja yang lebih lambat, yang membuat taruhan Federal Reserve (The Fed) dovish untuk sisa tahun ini tetap bertahan. Menurut jajak pendapat Reuters pada 23-29 Oktober, The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) dalam pertemuan kebijakan pada bulan November dan Desember.
- Untuk mencari petunjuk terkait suku bunga lainnya, para investor akan fokus padadata Perubahan Ketenagakerjaan ADP dan data PDB kuartal ketiga AS, yang akan dipublikasikan di sesi Amerika Utara. Para ekonom memprakirakan sektor swasta menambah 115 ribu pekerja baru pada bulan Oktober, lebih rendah dari 143 ribu pada bulan September. Sementara itu, ekonomi AS diprakirakan tumbuh pada laju stabil 3,0% pada basis tahunan.
- Pekan ini, para investor akan mencermati data Nonfarm Payrolls dan IMP Manufaktur ISM untuk bulan Oktober, serta data Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) untuk bulan September.
TERSEDIA :